Malaikat Malik, bertugas menjaga pintu neraka
Kesembilan, Malaikat Malik. Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka. Dikisahkan dalam Alquran, sosok Malaikat Malik adalah kasar dan keras. Malaikat Malik bertugas demikian sesuai dengan perintah Allah SWT. Hal ini sesuai dengan deskripsi Surat At-Tahrim ayat 6.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (Surat At-Tahrim: 6)
Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu
Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada nabi dan rasul. Malaikat Jibril lah yang menyampaikan Alquran secara perlahan-lahan kepada Nabi Muhammad SAW.
"Katakan lah, barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya [Alquran] ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa [kitab-kitab] yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman," firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 97.
Di dalam Alquran, malaikat Jibril juga mempunyai sejumlah julukan seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus.
Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan wahyu kepada Rasul-Rasul Allah SWT
Pertama, ada Malaikat Jibril. Malaikat Jibril memiliki tugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada Rasul-Rasul-Nya. Pada zaman modern ini sudah tidak ada lagi Nabi atau Rasul. Sebab, Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir sudah meninggal dunia ribuan tahun silam.
Maka dari itu, selain menyampaikan wahyu, tugas Malaikat Jibril saat ini adalah meniupkan roh ke dalam janin yang ada di dalam kandungan.
Dalil yang memaktubkan tugas Malaikat Jibril tertulis pada Surat Asy Syuara ayat 193 dan Surat An Nahl ayat 102. Berikut adalah bunyinya:
نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙArtinya: "Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril)." (QS. Asy Syuara: 193).
قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَArtinya: "Katakanlah, "Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)." (QS. An Nahl: 102)
Malaikat Raqib bertugas mencatat amal baik manusia
Malaikat Raqib bertugas mencatat semua amal kebaikan manusia. Dia mengiringi setiap langkah manusia dan akan mencatat amalan tersebut untuk diserahkan kepada Allah SWT di hari perhitungan. Manusia yang memiliki banyak amal kebaikan dibandingkan amal buruk akan mendapatkan hadiah berupa surga di hari pembalasan kelak.
Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka
Malaikat Malik memiliki tugas menjaga pintu neraka. Saat diperintahkan Allah di hari pembalasan nanti, Malaikat Malik akan membuka pintu neraka. Malaikat Malik disebut memiliki wujud yang menyeramkan, bahkan api neraka pun takut kepadanya.
Dengan mempercayai keberadaan malaikat beserta tugasnya, manusia hendaknya dapat berperilaku dengan baik dan beramal saleh.
Dalam Islam, terdapat banyak malaikat yang diyakini sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah untuk melaksanakan tugas-tugas khusus. Berikut ini adalah 10 malaikat yang terkenal dan tugas-tugasnya yang diimani dalam Islam:
Malaikat Jibril (Gabriel) adalah malaikat yang bertugas mengantarkan wahyu dari Allah kepada para rasul-Nya, termasuk di antaranya Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Malaikat Mikail (Michael) bertugas mengatur dan mengendalikan urusan cuaca, memberikan rejeki, serta mengatur siklus pertumbuhan alam.
Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala sebagai tanda datangnya Hari Kiamat, di mana seluruh makhluk akan dibangkitkan dan dihisab.
Malaikat Munkar dan Nakir
Malaikat ini bertugas memeriksa setiap orang yang telah meninggal dunia di dalam kubur. Mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai keyakinan dan amal perbuatan selama hidup di dunia.
Malaikat Raqib dan Atid
Malaikat Raqib (pengawas) dan Atid (pelapor) bertugas mencatat dan melaporkan amal perbuatan manusia kepada Allah SWT.
Malaikat Ridwan bertugas menjaga dan mengatur pintu surga. Dia akan membuka pintu surga bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah.
Malaikat Malik adalah pengawas neraka Jahannam. Dia bertugas menyiksa orang-orang yang tidak beriman dan melakukan kejahatan di dunia.
Malaikat Harut dan Marut
Malaikat Harut dan Marut dikirim kepada suatu kota untuk menguji manusia dengan memberikan ilmu sihir. Mereka memberi peringatan kepada manusia agar tidak mengikuti praktik sihir tersebut.
Malaikat Raqibun dan \’Atidun
Malaikat Raqibun (pengawas) dan \’Atidun (pelapor) adalah malaikat yang selalu hadir di sisiku dan mencatat amal perbuatan setiap individu.
Malaikat Maut (Izrail) bertugas mengambil nyawa setiap makhluk yang telah ditentukan waktu kematian mereka. Dia juga membantu manusia ketika menghadapi ajalnya.
Setiap malaikat memiliki tugas yang diberikan oleh Allah dan menjalankan tugas tersebut dengan sempurna. Malaikat-malaikat ini diyakini oleh umat Islam sebagai makhluk yang tidak terlihat oleh manusia, tetapi berperan penting dalam menjalankan kehendak Allah dan mengatur alam semesta ini.
Agar kita dapat dicatat selalu berbuat baik oleh munkar nakir maka sudah selayaknya untuk selalu berbuat baik. Hal termudah dalam hal ini adalah dengan melakukan sedekah terjadwal, mulai dari seribu rupiah BSI Mobile sudah memfasilitasi Masyarakat untuk istiqomah dalam bersedekah.
BSI Maslahat adalah lembaga Zakat mitra strategis dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang terdepan dalam menguatkan ekosistem ekonomi syariah. Mari bersedekah melalui BSI Maslahat melalui rekening 7088844488 a.n. BSI Maslahat-Infak, melalui BSI Mobile https://bsim.page.link/infaq-maslahat atau scan QRIS BSI Maslahat berikut.
Sifat-Sifat Malaikat dalam Islam
Malaikat diciptakan dari nur atau cahaya dan tidak memiliki dosa.
Malaikat tunduk sepenuhnya kepada kehendak Allah dan tidak memiliki kebebasan untuk memilih.
Malaikat selalu melaksanakan perintah Allah dengan sempurna dan tanpa penundaan.
Malaikat Mikail, bertugas memberikan rezeki kepada makhluk hidup di bumi
Kedua, Malaikat Mikail. Malaikat Mikail bertugas memberikan rezeki kepada setiap makhluk hidup di bumi. Semua makhluk hidup, bukan hanya manusia, tetapi hewan, tumbuhan dan lainnya, memang akan mendapatkan rezekinya masing-masing melalui Malaikat Mikail.
Tak cuma memberikan rezeki, atas izin Allah SWT, Malaikat Mikail juga bertugas mengatur panas, hujan dan tanaman yang ada di bumi.
Keberadaan Malaikat Mikail tercantum dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 98:
مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ
Artinya: "Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir." (QS. Al Baqarah: 98)
Malaikat Mikail bertugas menyampaikan rezeki
Malaikat Mikail merupakan malaikat yang bertanggung jawab mengirimkan rezeki dari Allah SWT kepada manusia. Malaikat Mikail juga mengatur rezeki kepada makhluk-makhluk Allah lainnya di muka bumi seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Malaikat Mikail juga mengatur air serta menurunkan hujan dan petir ke muka bumi.
Nama malaikat Mikail juga disebut dalam Alquran pada surat Al-Baqarah ayat 98. "Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir," terjemahan surat Al-Baqarah ayat 98.
Tidak membutuhkan makanan dan minuman:
Malaikat tidak memiliki kebutuhan seperti manusia.
Malaikat Atid bertugas mencatat amal buruk manusia
Berbeda dengan malaikat Raqib, malaikat Atid bertugas mencatat amal buruk manusia. Ia juga mengiring langkah manusia dan dengan sigap mencatat semua keburukan manusia.
Barang siapa yang berat timbangan keburukannya akan dihukum di neraka.