Cara memulihkan energi buat kaum ekstrovert
Kaum ekstrovert perlu mengerahkan beberapa cara untuk mengembalikan energi yang terkuras akibat kelelahan sosial.
Bersosialisasi di lingkungan yang tenang
Wajar jika Anda enggan menyendiri untuk 'charge' energi. Kaum ekstrovert cenderung memperoleh energi dengan bertemu orang. Namun jika kasusnya kelelahan sosial, sebaiknya temui teman-teman Anda di lingkungan yang tenang.
Pilih tempat yang tidak memutar musik keras, live music, atau lokasi yang jauh sehingga perlu banyak mobilitas. Teplin mengusulkan untuk melakukan aktivitas yang menenangkan bersama teman misalnya, baca komik bersama di rumah teman atau makan siang bersama di kafe yang tidak terlalu ramai.
Atur jadwal untuk 'me time'
Sebagian kaum ekstrovert meyakini bahwa bersosialisasi adalah jalan pemulihan energi. Namun sebenarnya, mereka juga memerlukan waktu sendiri atau me time.
Blok waktu misal 30 menit sampai satu jam tanpa harus bertemu orang lain atau bertanggung jawab akan orang lain.
Sebaiknya gunakan waktu untuk diri sendiri misal, membaca buku, mendengarkan musik, atau aktivitas solo lain untuk mengisi ulang 'baterai'.
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
Hangout tanpa kebutuhan interaksi
Bertemu teman tidak harus diisi dengan mengobrol dan bersosialisasi. Ada pilihan kegiatan yang tidak menuntut Anda untuk 'menghibur' mereka.
"Olahraga bareng atau nonton film bisa jadi aktivitas menyenangkan untuk merasakan kenyamanan bersama teman tanpa sosialisasi berlebihan," kata Marks.
Prioritas lingkaran pertemanan yang lebih kecil
Anda bisa berkumpul dengan teman dalam jumlah kecil atau cukup bertemu satu orang saja. Tidak semua teman harus ditemui, pilih yang memang membuat Anda nyaman dan membuat Anda bisa jadi diri sendiri.
"Cara ini, Anda bisa menerima kontak tatap muka dengan lebih sedikit peluang untuk kewalahan bersosialisasi," kata neuropsikolog Sanam Hafeez.
Bersosialisasi dengan banyak orang bisa membuat seorang introvert cepat lelah.
Sebenarnya kaum ekstrovert yang dikenal sebagai 'social butterfly' pun bisa kelelahan karena bersosialisasi atau kelelahan sosial (social exhaustion).
Sebuah riset yang dieksekusi psikolog University of Pennsylvania Scott Barry Kaufman melihat dampak bersosialisasi pada 48 orang selama 12 hari. Mereka pun diminta untuk mengisi survei sebanyak lima kali sehari tentang apa yang mereka lakukan dan bagaimana perasaan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaufman dan tim menemukan semakin banyak orang bersosialisasi, semakin mereka merasakan suasana hati positif dan tingkat kelelahan rendah. Namun setelah tiga jam, partisipan melaporkan tingkat kelelahan meningkat.
Tingkat kelelahan tergantung pada jumlah orang yang ditemui selama satu jam terakhir, intensitas dan seberapa banyak tujuan atau pikiran mereka soal studi atau pekerjaan. Studi yang diterbitkan di Journal of Personality ini juga menemukan kelelahan dialami baik partisipan yang introvert maupun ekstrovert.
"Semua orang terkadang lelah karena terlalu banyak interaksi sosial," tulis Kaufman dalam risetnya seperti dikutip dari The Cut.
Kaum ekstrovert kerap mengabaikan tanda awal kelelahan sosial. Terapis Jennifer Teplin mengatakan orang ekstrovert bisa tergoda untuk terus melakukan interaksi berlebihan sebab ada rasa takut kehilangan dan merasa ada keharusan melakukan sesuatu atau merasa orang lain berekspektasi demikian.
Di samping itu, kaum ekstrovert ingin mempertahankan lingkaran sosialnya diimbangi dengan kesempatan sosialisasi yang tinggi. Terapis Elizabeth Marks menambahkan bersosialisasi ala kaum ekstrovert berarti benar-benar hadir atau tampil sepenuhnya.
"Saat ada banyak kesempatan sosialisasi, butuh upaya keras untuk tampil otentik di semua situasi," kata Marks seperti dilansir dari Well and Good.